photo img-20170607-wa0001_zpshudaftl5.jpg

Deny Adhar

Sabtu, 10 Juni 2017

Menciptakan Harmonisasi Di Lingkungan Kampus

      Setiap insan yang hidup dimuka bumi pada dasarnya mendambakan dan menginginkan terwujudnya sebuah lingkungan yang sehat, baik dan tertata rapi karena fitrah yang dikaruniakan oleh Allah Subhanahu Wata’ala kepada manusia secara tidak langsung menuntut manusia untuk mewujudkan kembali ketertataan tersebut dalam menjalani kehidupan sehari hari, agar tercipta keselarasan antara satu individu dengan individu lainnya, namun seiring dengan berjalannya waktu tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menciptakan keselarasan tersebut banyak latar belakang yang menjadi tantangan bagi tujuan tersebut, diantaranya adalah adat istiadat, bahasa, pergaulan, pengalaman, pemahaman, agama, dan lain sebagainya.
Tantangan-tantangan tersebut juga berlaku bagi lingkungan tetangga, lingkungan organisasi, lingkungan pekerjaan dan tidak terkecuali dalam lingkungan kampus. Karena kampus merupakan sebuah tempat dimana berkumpulnya manusia dengan latar belakang yang bersifat heterogen namun dengan tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu baik ilmu dunia maupun ilmu akhirat. Bahkan dalam sebuah kampus tidak hanya manusianya saja yang heterogen, tetapi disiplin ilmu yang dipelajari juga bersifat heterogen, hal ini dapat dibuktikan dengan berbagai macam fakultas dan jurusan yang tersedia di sebuah kampus.
Untuk menciptakan harmonisasi di lingkungan kampus, tentu saja yang pertama sekali harus difahami adalah apa itu harmonisasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia yang di maksud dengan harmonisasi adalah pengharmonisasian atau upaya mencari keselarasan. Mengacu kepada pengertian tersebut maka dapat dikemukakan beberapa pemikiran bahwa dalam menciptakan keharmonisasian di kampus maka ada beberapa hal yang perlu dan sangat penting untuk diharmonisasikan.
1.       Harmonisasi Manajemen
 disebutkan bahwa  Sistem manajemen kampus  yang baik adalah sebuah sistem manjemen yang sesuai dengan kebutuhan kampus namun disisi lain juga dapat memajukan kampus.  Diantara system tersebut adalah sistem informasi umum, system informasi akademik, sistem pengaturan keuangan, sistem perpustakaan dan system pengelolaan asset. Itulah beberapa hal dasar yang perlu diperhatikan dalam manajemen kampus.  Dengan jumlah data yang sangat banyak tentunya akan lebih baik jika kampus menggunakan manajemen sistem yang baik dalam mengelola data kampus. Selain untuk mencegah hilangnya data, sirkulasi data kampus akan lebih efektif dan efisien.
Dari uraian tersebut diatas dapat dikemukakan sebuah pendapat bahwa tentu saja manajemen setiap kampus akan berbeda-beda penerapannya dari segi kualitas maupun kuantitas  tergantung pada sumber daya manusia yang akan menjalankan system system tersebut, oleh karenanya tidak hanya harmonisasi antar manajemen namun juga harus diperhatikan harmonisasi antara system dengan SDM agar keharmonisasian dalam menjalankan system manajemen kampus dapat dicapai semaksimal mungkin.

2.       Harmonisasi Administrasi
Kata administrasi berasal dari bahasa Yunani administrare yang berarti pengabdian atau service, pelayanan. Dewasa ini, ada dua pengertian administrasi, yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Pengertian administrasi dalam arti sempit adalah kegiatan penyusunan dan pencatatan data dan informasi secara sistematis dengan tujuan untuk menyediakan keterangan serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam satu hubungan satu sama lain. Administrasi dalam arti sempit ini sebenarnya lebih tepat disebut sebagai tata usaha. (http://www.pengertianahli.com/2013/12/pengertian-administrasi.html)
Oleh karena itu sangatlah penting menyusun sebuah adminstrasi yang harmonis bagi keberlangsungan dan keterhubungan data dan informasi sebuah kampus dimana hal hal yang bersifat administratif ini merupakan sebuah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seluruh elemen sosial yang berkecimpung dalam dunia kampus mulai dari Rektor hingga pada alumni kampus.

3.       Harmonisasi Sarana
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Untuk lebih memudahkan membedakan keduanya. Sarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang bergerak seperti komputer dan mesin-mesin, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-benda yang tidak bergerak seperti gedung.
Menurut Ketentuan Umum Permendiknas (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional) No. 24 tahun 2007. Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah, sedangkan prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah. Sarana pendidikan antara lain gedung, ruang kelas, meja, kursi serta alat-alat media pembelajaran. Sedangkan yang termasuk prasarana antara lain seperti halaman, taman, lapangan, jalan menuju sekolah dan lain-lain. (http://anitahidayantii.blogspot.co.id/2014/09/definisi-dan-ruang-lingkup-sarana-dan.html)
        Kedua defenisi diatas menjelaskan betapa pentingnya peran saran dan prasaran bagi keharmonisasian sebuah kampus, dapat kita bayangkan bagaimana jika sebuah kampus tidak memiliki sebuah sarana dan prasarana yang memadai bagi proses pendidikan atau belajar mengajar, tentu saja akan berdampak tidak baik bagi seluruh stakeholder yang ada didalam kampus.  Oleh karenanya sarana dan prasarana ini harus diharmonisasikan dengan cara melakukan peremajaan dan penyesuaian terhadap perkembangan dunia pendidikan. JIka hal ini tidak diperhatikan maka bisa saja akan timbul permasalahan dalam proses perkuliahan disebuah kampus.

4.       Harmonisasi Kesejahteraan Pegawai
Pentingnya mewujudkan keharmonisasian kesejahteraan pegawai kampus mulai dari Rektor, Dekan, Dosen hingga Satpam umumnya bertujuan  untuk mempertahankan pegawai  agar tidak pindah, meningkatkan motivasi dan  semangat kerja, dan meningkatkan sikap loyalitas pegawai terhadap kampus.
Untuk mempertahankan karyawan ini hendaknya diberikan kesejahteraan/kompensasi lengkap/fringe benefits. Kesejahteraan yang diberikan sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan fisik dan mental pegawai beserta keluarganya.
Tentu saja harmonisasi kesejahteraan ini berlandaskan pada tupoksi masing masing pegawai dan kemampuan keuangan yang dimiliki oleh sebuah kampus.

5.       Harmonisasi Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Dalam sebuah kampus, mahasiswa berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu tinggi dan dosen-dosen  yang berkualitas sehingga mahasiswa dapat menyerap dan memahami ilmu yang diajarkan dengan sangat maksimal. Jika hanya fasilitas pendidikannya yang bermutu tinggi namun tenaga pengajarnya tidak berkualitas maka fasilitas tersebut tidak akan dapat digunakan secara maksimal, demikian pula jika dosen berkualitas namun fasilitas tak memadai maka akan terjadi kegamangan pada saat dosen mengajarkan sebuah ilmu kepada mahasiswa. Untuk dapat mewujudkan itu semua tentu saja kampus tidak akan dapat memmenuhi hak hak tersebut jika mahasiswa tidak memenuhi kewajibannya sepertyi yang telah disyaratkan oleh pihak kampus, maka jika ingin mewujudakn suatu proses pendidikan yang harmonis maka keduanya haruslah dilaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab baik oleh mahasiswa maupun oleh pihak kampus.
Pada akhirnya dapat disimpulkan bahwa untuk menciptakan harmonisasi dilingkungan kampus dibutuhkan kerja sama yang baik dan penuh kesadaran serta tanggung jawab oleh semua pihak yang menginginkan terwujudnya keharmonisasian tersebut. Jika tidak maka akan sangat sulit mewujudkan keinginan yang mulia tersebut.  Semoga keharmonisan dapat selalu kita wujudkan dan kita jaga di kampus Universitas Potensi Utama Medan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar